![]() |
A Hydrography Vessel of Indonesian Navy, KRI Rigel-933 visited Kochi from 29 April to 2 May 2015. (Indian Navy) |
TNI Angkatan Laut dan Kementerian Koordinator Maritim melakukan pemantauan dasar laut di perairan Selat Sunda menggunakan KRI Rigel-933. Selat Sunda dipilih karena masuk ke dalam Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) I dan padatnya arus lalu lintas kapal di perairan tersebut.
Pergerakan kapal di selat yang memisahkan Pulau Jawa dan Sumatera itu telah mencapai 70.000 pergerakan per tahun. Jumlah itu hampir sama dengan jumlah pergerakan kapal di Selat Malaka yang notabene jalur utama pelayaran internasional.
Deputi Kedaulatan Maritim Kemenko Maritim, Arif Havas Oegroseno, mengatakan bahwa pemantauan tersebut sebagai bagian dari penguatan poros maritim Indonesia.
“Diadakannya survei di perairan Selat Sunda bekerja sama dengan TNI AL untuk memantau permukaan dasar laut. Mengamankan jalur pelayaran dan meneliti sumber daya alam di dasar laut maritim dan untuk penguatan Indonesia sebagai poros maritim,” ujar Havas, Rabu (3/8).
KRI Rigel-933 merupakan satu dari dua kapal terbaru TNI Angkatan Laut dan dianggap sebagai kapal survei tercanggih di Asia Tenggara. Kapal yang dikomandoi oleh Letkol Laut (P) M. Wirda Prayogo itu akan melakukan pemantauan di Selat Sunda hingga 50 hari ke depan.
“Survei di perairan Selat Sunda akan dilaksanakan selama 50 hari. Melaksanakan joy sailing di perairan Selat Sunda dengan KRI Rigel-933,” kata Kepala Dinas Hidro-Oseanografi (Dishidros) TNI Angkatan Laut, Laksma TNI Daryanto.
Selain KRI Rigel-933, TNI Angkatan Laut juga memiliki kapal canggih lainnya bernama KRI Spica-934. Kedua kapal terbaru itu memiliki RIV sebagai robot bawah air untuk survei geofisika dengan kemampuan menyelam sedalam 1.000 meter. Robot itu memiliki lengan dengan lima fungsi gerakan untuk mengambil objek di dasar laut yang dilengkapi juga dengan Autonomous Under Water Vehicle (AUV), yang berfungsi untuk pencitraan bawah laut sampai kedalaman 1.000 meter dan mengirimkan data secara periodik.
okezone.com dan kompas.com
0 komentar:
Posting Komentar